Neuron Network atau Jaringan Saraf Tiruan merupakan salah satu
algoritma penyelesaian komputasi yang prinsip kerjanya menirukan jaringan saraf
manusia. Struktur jaringan syaraf tiruan terdiri dari pemroses berupa neuron
dan penghubung antar neuron. Meniru analogi jaringan syaraf manusia, jaringan
syaraf tiruan terdiri dari interkoneksi beberapa lapisan neuron mulai dari
neuron input sampai neuron output. Neuron input berfungsi untuk menerima
masukan yang selanjutnya akan diproses dalam layer berikutnya. Masukan sering
kali harus dibuat ternormalisasi dengan tujuan supaya error pada pemrosesan
tidak menuju tidak berhingga.
Pada proses pengolahan masukan di JST akan terjadi proses
perkalian, penjumlahan dan penerapan fungsi aktifasi terhadap masukan sebuah
node. jaringan syarat tiruan dimanfaatkan untuk penyelesaian berbagai
permasalahan. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa jaringan syaraf
tiruan kurang mempunyai keunggulan dalam penyelesaian berbagai masalah. Namun
kenyataannya jaringan syarat tiruan telah banyak digunakan dan menyelesaikan
masalah di berbagai bidang. Perkembangan algoritma jaringan syaraf tiruan
memang cukup pesat dan terdapat wadah khusus pada IEEE yang menerbitkan jurnal
international transaction on neural network. Jika kita mencari kata neural
network di IEEE explore maka akan kita temukan puluhan ribu artikel yang
menggunakan algoritma jaringan syaraf tiruan untuk berbagai keperluan.
Dengan jaringan syaraf tiruan kita tidak perlu mengetahui
persamaan hubungan input dan output dari sistem yang ingin dicari solusinya.
Misalkan untuk pengenalan huruf maka yang perlu dipikirkan adalah apa yang akan
dijadikan masukan jaringan, bagaimana struktur jaringan dan pelatihannya dan
apa keluaran jaringan. Kita tidak perlu memikirkan relasi matematik antara
masukan dan keluaran. Jaringan syaraf tiruan mampu memodelkan hubungan linier
maupun tidak linier.
Perkembangan Jaringan Saraf Tiruan :
a. 1940-an, para ilmuwan menemukan
bahwa psikologi dariotak sama dengan mode pemrosesan yang dilakukan
olehperalatan computer.
b. 1943, McCulloch dan Pitts
merancang model formal yangpertama kali sebagai perhitungan dasar neuron.
c. 1954, Farley dan Clark mensetup
model-model untuk relasiadaptif stimulus-respon dalamjaringanrandom.
d. 1975, Little dan shaw
menggambarkan jaringan syaraf dengan menggunakan model probabilistic.
e. 1982, Kohonen mengembangkan
metode pembelajaran jaringan syaraf yang tidak terawasi untuk pemetaan.
f. 1982, Grossberg mengembangkan teori jaringan
yang diinspirasi oleh perkembangan psikologi. Bersama Carpenter, mereka
mengenalkan sejumlah arsitektur jaringan. Antara lain, Adaptif Resonance Theory
(ART), ART2, dan ART3.
g. 1982,
Hopfield mengembangkan jaringan syaraf recurrent yang dapat digunakan untuk
menyimpan informasi dan optimasi.
h. 1985,
Algoritma pembelajaran dengan menggunakan model jaringan syaraf probabilistic
mulai dikembangkan.
i. 1987, Kosko mengembangkan jaringan adaptif
Bidirectional Assosiative Memory (BAM).
j. 1988, Mulai pengembangan fungsi radiasi
basis.
sumber :
http://araay.blog.esaunggul.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar